Kendal, 24 Juli 2024 – Dialog Kebangsaan dan Kebudayaan: Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME Provinsi Jawa Tengah sebagai Pewaris Kearifan Luhur Bangsa Indonesia digelar di Pendopo Kabupaten Kendal “Tumenggung Bahurekso”. Acara ini, yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dipenuhi dengan semangat dan antusiasme para peserta yang datang dari berbagai penjuru Jawa Tengah.

Diawali dengan sesi diskusi, acara ini dipandu oleh Titi Alfi dari Yayasan LKiS sebagai moderator. Raundah Tul Jannah, Duta Damai BNPT, membuka dialog dengan menekankan pentingnya prinsip-prinsip perdamaian seperti welas asih, gotong royong, dan toleransi yang erat kaitannya dengan nilai-nilai luhur penghayat. Nilai-nilai ini, menurutnya, sangat penting untuk memperkuat identitas kebangsaan Indonesia. Selanjutnya, Gunawan Wibisono, Penasihat MLKI Jawa Tengah, membahas tentang pentingnya pengendalian diri sebagai karakter penghayat. Menurut Gunawan, pengendalian diri ini merupakan langkah penting untuk mengenal Tuhan serta menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia dan alam.
Shuniyya Ruhama Habiballah, seorang pegiat Gusdurian Kendal dan perempuan wirausaha batik, memberikan perspektif mengenai peran penghayat di era industri 5.0. Ia menekankan bahwa teknologi, meskipun mendukung produktivitas manusia, perlu dikendalikan dengan bijak untuk menghindari dampak negatif. Shuniyya menegaskan bahwa penghayat dapat berperan sebagai penyeimbang di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Nahar Surur dari Universitas Slamet Sri menutup sesi diskusi dengan menyoroti pencapaian penghayat, khususnya Puanhayati Jawa Tengah, dalam mengatasi diskriminasi. Ia mengapresiasi upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki pelayanan hak-hak dasar seperti administrasi kependudukan dan pendidikan kepercayaan, yang semakin hari semakin baik.

Selain diskusi, acara ini juga diisi dengan pelantikan pengurus Puan Hayati yang baru untuk periode 2024-2029. Pengurus baru ini diharapkan dapat terus membawa semangat dan visi organisasi dalam menjaga dan mewarisi kearifan luhur bangsa. Hadir dalam acara ini berbagai tamu undangan penting, seperti Direktur Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Balai Pelestarian Kebudayaan, serta perwakilan dari Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pusat dan Provinsi Jawa Tengah, dan Puanhayati di tingkat pusat dan provinsi.
Dialog Kebangsaan dan Kebudayaan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga penguatan jaringan dan kolaborasi antar berbagai pihak untuk bersama-sama membangun perdamaian di Indonesia. Puanhayati, sebagai wadah perempuan penghayat, terus berperan sebagai penerus spiritual dan budaya para leluhur serta penghubung masyarakat untuk mengenali jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Dengan acara ini, diharapkan nilai-nilai luhur bangsa semakin terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
