KELOMPOK AGAMA MARGINAL DALAM MEDIA DARING LOKAL

with Tidak ada komentar

KELOMPOK AGAMA MARGINAL DALAM MEDIA DARING LOKAL

Analisis Wacana Kritis  Pemberitaan Syiah Sampang

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia memasuki satu fase yang disepakati sebagai transisi demokrasi. Kelompok-kelompok solidaritas yang merujuk pada berbagai identitas partikular seketika itu berani mengekspresikan diri secara leluasa menyemarakkan dinamika politik Indonesia kontemporer. Kelompok-kelompok solidaritas yang membangun identitas berdasarkan agama juga mendadak menguat, sehingga konflik identitas berdasarkan perbedaan agama kian fenomenal. Konflik sosial antaragama meletus di Ambon, Poso, dan beberapa daerah lain menandai adanya persoalan serius dalam hubungan antarumat beragama. Nilai-nilai keberagaman yang disepakati sebagai fondasi untuk menopang eksistensi negara tiba-tiba mengalami masa surut. Pancasila sebagai sebuah kesepakatan moral dan politik pun tidak menjadi rujukan dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Praktik intoleransi beragama terjadi saling susul-menyusul memanfaatkan momen-momen politik maupun sosial budaya.

Leave a Reply