KELISANAN DAN KEAKSARAAN
on 10 Juni 2024
with
Tidak ada komentar
Dalam kehidupan sehari-hari, lisan atau kelisanan dianggap lebih rendah daripada aksara atau keaksaraan. Seperti sebuah urutan yang bersifat hirarkis, tradisi tulis dianggap sebagai suatu tanda kemajuan yang berada di atas dan tradisi lisan sebagai keterbelakangan dan berada di bawahnya. Ini adalah kesan umum yang salah besar terhadap apa yang disebut sebagai kelisanan di satu pihak dan keaksaraan di pihak lain, serta hubungan antarkeduanya.
Lisan dan tulisan bukan semata soal media, sarana, yang dipakai untuk berkomunikasi, lalu yang satu menggeser dan menggantikan yang lain. Benar bahwa memandangnya semata sebagai ‘sarana’, tampak apa yang disebut ‘tulisan’ demikian berjaya. Tetapi menengoknya dengan lebih mendalam, akan terlihat bahwa kelisanan dan keaksaraan adalah fenomena yang rumit, kompleks dan tindih-menindih, serta silang-menyilang.
BINTANG SEMBILAN TERBELAHKIAI DALAM PILKADA JAWA TIMUR 2018 Penulis: Ainur Rohim Tebal: xiii +... Read More
JEMBATAN GANTUNG Penulis: Yasir Arafat HZCetakan pertama, Juni 2023Tebal: viii + 68... Read More
Nyame Braya, Nyame Slam Trandisi Islam Nusantara Rp90.000,- Penulis: Hairus Salim HS,... Read More
Fiqih Agraria Sebuah Perbincangan Rp75.000,- Penulis: Mohamad Shohibuddin & Muhammad Nashirulhaq... Read More
Rp75.000,- Penulis: Hairil Abdul Rahim Penyunting: Suhairi Ahmad Tebal: xii + 148... Read More
Leave a Reply