KELISANAN DAN KEAKSARAAN
on 10 Juni 2024
with
Tidak ada komentar
Dalam kehidupan sehari-hari, lisan atau kelisanan dianggap lebih rendah daripada aksara atau keaksaraan. Seperti sebuah urutan yang bersifat hirarkis, tradisi tulis dianggap sebagai suatu tanda kemajuan yang berada di atas dan tradisi lisan sebagai keterbelakangan dan berada di bawahnya. Ini adalah kesan umum yang salah besar terhadap apa yang disebut sebagai kelisanan di satu pihak dan keaksaraan di pihak lain, serta hubungan antarkeduanya.
Lisan dan tulisan bukan semata soal media, sarana, yang dipakai untuk berkomunikasi, lalu yang satu menggeser dan menggantikan yang lain. Benar bahwa memandangnya semata sebagai ‘sarana’, tampak apa yang disebut ‘tulisan’ demikian berjaya. Tetapi menengoknya dengan lebih mendalam, akan terlihat bahwa kelisanan dan keaksaraan adalah fenomena yang rumit, kompleks dan tindih-menindih, serta silang-menyilang.
Estetika Sufistif Amang Rahman Rp75.000,- Penulis: Hajriansyah Cetakan pertama, Maret... Read More
Penulis: Alamsyah M Djafar, Bobi Arisandi, Fardiana Fikria Qur’any, Hengki Ferdiansyah, Irpan Sanusi, Mohammad... Read More
Buku Pertama: RUANG GERAK KAUM ISLAMIS DI INDONESIA Editor: Mohammad Iqbal Ahnaf,... Read More
BUNGA RAMPAI PEMIKIRAN TAFSIR Penyunting: Hanafi, S.Th.I.,M.A Tebal: xlii + 330 hlm Dimensi: 15 x 23... Read More
Penulis: Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag. & Riza Saputra, M.A. Tebal: 136 hlmDimensi: 15 x... Read More
Kisah Seorang gadis di Bawah Taliban Rp60.000,- Penulis: Latifa Penerjemah: Asmarani Februandari,... Read More
Leave a Reply