Membangun Kesadaran Publik: Refleksi Pemilu 2024 dan Agenda Menuju Pilkada

with Tidak ada komentar

Pada tanggal 22 April 2024, Yayasan LKiS menggelar pertemuan yang mempertemukan beragam organisasi masyarakat sipil lintas isu. Acara ini, yang diadakan di Hotel Lynn, merupakan momen penting untuk merefleksikan hasil Pemilu 2024 dan menyusun agenda untuk Pilkada mendatang.

Dalam pertemuan yang difasilitatori oleh dua pakar terkemuka, Dr. Samsul Maarif dari CRCS UGM dan Prof. Dr. Rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA., peserta diajak untuk menggali berbagai isu terkini yang memengaruhi tatanan demokrasi di Indonesia. Dengan latar belakang yang luas dan pengalaman yang mendalam, kedua fasilitator ini membantu peserta dalam menganalisis dan memahami dinamika politik yang sedang berkembang.

Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah refleksi atas proses Pemilu 2024. Peserta secara kritis mengevaluasi kinerja lembaga pemilihan umum, peran media massa, serta partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Diskusi yang intens ini menjadi titik awal untuk menyusun langkah-langkah konkret dalam meningkatkan integritas dan transparansi dalam pemilihan umum di masa mendatang.

Dr. Samsul Maarif dari CRCS UGM memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya mengarahkan gerakan menuju demokrasi substantif dalam konteks Indonesia. Dalam pandangannya, demokrasi yang substansial bukan hanya tentang pemilihan umum yang adil, tetapi juga tentang keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pemantauan terhadap pemerintah, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Dr. Samsul Maarif juga menekankan pentingnya membangun literasi lintas isu sebagai landasan untuk memperkuat demokrasi. Literasi lintas isu memungkinkan masyarakat untuk memahami hubungan antara berbagai isu kompleks yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, seperti ekonomi, lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Dengan memahami hubungan ini, masyarakat dapat lebih efektif dalam mengadvokasi kepentingan mereka dan berpartisipasi dalam proses demokratis.

Prof. Dr. Rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA. Memberikan paparan yang mendalam tentang pentingnya menyelamatkan dan membumikan demokrasi untuk mencapai kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Dalam paparannya, beliau menyoroti empat pilar utama demokrasi yang tercermin dalam sila keempat, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

Menyelamatkan demokrasi berarti melindungi nilai-nilai dasar demokrasi, seperti kebebasan berpendapat, keadilan, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Sementara itu, membumikan demokrasi berarti membuat nilai-nilai demokrasi tersebut menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat, bukan hanya sekadar konsep atau slogan.

Prof. Masduki menekankan bahwa keberhasilan demokrasi tidak hanya diukur dari seberapa sering pemilihan umum dilakukan, tetapi juga dari sejauh mana demokrasi mampu menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Demokrasi yang sehat harus mampu memberikan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, meningkatkan pemerataan ekonomi, dan memperkuat keadilan sosial.

Melalui penyampaian ini, Prof. Masduki mendorong para peserta untuk tidak hanya berfokus pada aspek formal demokrasi, tetapi juga pada bagaimana memastikan bahwa demokrasi memberikan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menginternalisasi nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam membangun sebuah bangsa yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera.

Selain itu, agenda menuju Pilkada juga menjadi fokus utama. Dengan memanfaatkan pengalaman dan pelajaran dari Pemilu 2024, peserta bersama-sama merumuskan strategi untuk memastikan bahwa proses Pilkada berlangsung dengan lancar, adil, dan demokratis. Pendekatan kolaboratif antarorganisasi masyarakat sipil menjadi kunci dalam membangun momentum menuju pemilihan lokal yang bermartabat.

Pertemuan ini bukan hanya sekedar forum diskusi, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam memperkuat peran masyarakat sipil dalam mengawal demokrasi. Melalui kolaborasi yang kokoh dan komitmen yang kuat, para peserta berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun sebuah Indonesia yang lebih demokratis, inklusif, dan berkeadilan bagi semua warganya.

Refleksi dari acara ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam memperkuat demokrasi. Dengan menggabungkan upaya untuk mendorong demokrasi substantif dan membangun literasi lintas isu, masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam membangun sistem politik yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Reply