Dalam era di mana dunia dihadapkan pada krisis iklim yang semakin mendalam, pertanyaan muncul: apakah musik dapat menjadi alat yang efektif untuk melawan tantangan ini? Sebuah jawaban kuat datang dari Music Declares Emergency Indonesia (Musik Mendeklarasikan Darurat Indonesia), sebuah kolektif yang menyatukan seniman, profesional, individu industri musik, dan organisasi yang memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi kehidupan di bumi.
Peresmian Music Declares Emergency Indonesia pada Hari Bumi tanggal 22 April 2023, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pertama di Asia yang tergabung dalam gerakan ini. Sebagai manifestasi dari komitmen ini, kolektif tersebut merumuskan serangkaian deklarasi yang mencerminkan pandangan dan tujuan mereka terkait krisis iklim.
Deklarasi pertama menyerukan tindakan nyata untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati, sambil mencapai nol-bersih emisi gas rumah kaca. Ini tidak hanya menjadi seruan kepada pemerintah, tetapi juga kepada semua pihak, menekankan perlunya partisipasi bersama dalam usaha penyelamatan planet.
Salah satu poin kunci dari deklarasi tersebut adalah target ambisius terkait emisi gas rumah kaca. Music Declares Emergency Indonesia mendorong pemerintah untuk mengurangi emisi sebesar 45% pada tahun 2030, dengan pandangan jauh ke depan menuju Nol Emisi pada tahun 2050. Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada tekad moral, tetapi juga didukung oleh analisis teknis dan ekonomis dari pakar iklim dan lembaga pemerintah.
Dalam semangat kerjasama global, deklarasi ketiga mengajukan sebuah panggilan kepada komunitas internasional untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada Indonesia. Mengakui bahwa dampak krisis iklim bersifat global, Music Declares Emergency Indonesia memandang perlunya kerjasama lintas batas sebagai kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Untuk mencapai perubahan yang diinginkan pada tahun 2030 dan 2050, deklarasi keempat mendorong percepatan transisi menuju sumber energi terbarukan dan penghentian penggunaan batu bara. Music Declares Emergency Indonesia menganggap bahwa musik bukan hanya seni yang mempesona, tetapi juga kekuatan yang dapat mendorong perubahan nyata dalam transisi energi global.
Dalam wawasan keberlanjutan, deklarasi kelima mengekspresikan solidaritas dengan masyarakat adat Indonesia. Mengakui peran besar masyarakat adat dalam melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati, Music Declares Emergency Indonesia mengangkat suara untuk mendukung dan menghormati pengetahuan serta tindakan mereka.
Sebagai industri yang ikut berkontribusi terhadap dampak lingkungan, deklarasi terakhir menegaskan tanggung jawab industri musik untuk segera mengambil tindakan guna memperbaiki praktik-praktik yang dapat merugikan bumi. Music Declares Emergency Indonesia menyatakan komitmennya sebagai pelaku perubahan, menciptakan dampak positif bagi kehidupan di bumi.
Dengan demikian, melalui deklarasi dan komitmen ini, Music Declares Emergency Indonesia menggambarkan bagaimana musik dapat menjadi pendorong perubahan, memainkan melodi harmoni untuk melawan krisis iklim dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.
Oleh : Pikri Hafidz A. (Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Leave a Reply