Potret Toleransi dalam Halal Bi Halal Dusun Kembang Margosari Kulonprogo

with Tidak ada komentar

Oleh Asih HWDI Kulon Progo

KULON PROGO – Potret toleransi antar umat beragama terasa jelas dalam acara Halal Bi Halal RT 17 RW 09 Dusun Kembang Desa Margosari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulonprogo di mana umat muslim maupun nonmuslim membaur menjadi satu untuk saling bermaaf-maafan seusai salat Idul Fitri (02/05/2022).

Bu Giman merasa senang karena dengan mengikuti acara Halal Bi Halal bersama tersebut Ia dapat bertemu dengan hampir semua warga. “Saya senang dengan kegiatan semacam ini, mengingat dahulu setiap hari raya Idul Fitri setiap warga saling berkunjung dari rumah ke rumah secara bergantian untuk bersilaturahmi, tapi sering berjalannya waktu budaya itu memulai memudar.” Ungkap Bu Giman salah seorang warga RT 17 yang non-muslim.

Selain ucapan terimakasih atas kehadiran serta partisipasi warganya, Suhariyanto menuturkan bahwa “Tradisi Halal Bi Halal yang melibatkan semua warga ini sudah ada sejak 2010” kata Suhariyanto selaku ketua RT saat menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.

Setelah sambutan, rangkaian acara dilanjutkan dengan ikrar Halal Bi Halal atau syawalan yang dipimpin oleh Bapak Kamija A. Nadjib salah seorang tokoh RT 17. Ikrar tersebut kemudian ditirukan oleh para peserta Halal Bi Halal. Setelahnya dilanjutkan dengan saling berjabat tangan antara warga seraya saling memaafkan satu sama lain.

Halal Bi Halal bersama ini menjadi momen bertemu seluruh warga RT 17 Kembang Margosari Pengasih Kulonprogo agar bisa saling bertemu di hari raya Idul Fitri serta menjaga silaturahmi antar warga baik tua, lansia, muda-mudi hingga anak-anak, baik muslim maupun nonmuslim tanpa membeda-bedakan” papar Suhariyanto di sela-sela acara.

Halal Bi Halal yang diselenggarakan di gang-gang menuju RT 17 tersebut merupakan salah satu solusi untuk saling bertemu seluruh warga, mengingat kesibukan para warga sebab satu-dua hal sehingga ada warga yang tidak sempat berkunjung dari rumah ke rumah warga lainnya. Halal Bi Halal ini dilaksanakan dengan sederhana tanpa jamuan seperti layaknya Halal Bi Halal lainnya.

Acara yang berlangsung sekitar satu jam itu ternyata mampu menghangatkan suasana warga dengan saling bercerita antar warga yang memang terkadang jarang bertemu tiap harinya. Hal ini terlihat dengan banyaknya obrolan antar warga seusai acara tersebut. Harapannya Halal Bi Halal bersama tersebut dapat memperkuat tali persaudaraan antar warga. Selain itu, apabila ada warga baru atau pendatang juga dapat mengenal satu sama lain.

Leave a Reply