Oleh Fitria Titik
YOGYA – Yayasan LKiS menggelar pelatihan fotografi dan desain grafis di hotel Gallery Prawirotaman sebagai bekal teknis melawan mis-dis informasi. Kegiatan yang berlangsung pada 23-24 Mei 2022 melibatkan 18 peserta dari berbagai komunitas seperti penghayat, anak muda, perempuan, orang dengan disabilitas dan marginal lainnya dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.
Novi (32) selaku Manager Program YLKiS mengatakan pelatihan menggunakan metode learning by doing. “Dalam pelatihan ini kami (YLKiS) mencoba untuk tidak melulu teori-teori saja, tetapi peserta kami ajak agar lebih banyak praktik langsung agar mereka lebih mudah memahami apa yang dijelaskan narasumber,” kata Novi.
Hal senada juga disampaikan oleh narasumber pelatihan, Akhmad Nasir (47). “Sejak perencanaan kegiatan ini saya selalu menekankan kepada penyelenggara agar tidak hanya teori, karena inti dari bermedia adalah praktik langsung dan jam terbang,” ujarnya.
Ayik Teteki (44) salah satu narasumber membuka pelatihan melalui refleksi soal mis-dis informasi. “Mis-dis informasi itu sering dipakai kepentingan tertentu yang merugikan banyak pihak sehingga kita penting untuk minimal tahu dan syukur-syukur mampu meng-counter-nya,” tutur Ayik dalam sesi pemaparannya.
Selain materi yang dibawakan Ayik, pelatihan ini juga memberi kapasitas peserta mengenai teknik dasar fotografi pada hari pertama dan Teknik dasar desain grafis pada hari kedua. Setiap hari para peserta mendapatkan tambahan pengetahuan soal bermedia dan langsung diaplikasikan oleh peserta pelatihan.
Narasumber lain Azmi (28) mengatakan pelatihan ini peserta hanya perlu memiliki handphone saja karena semuanya berbasis mobile. Oleh karenanya pelatihan ini diharapkan mudah dipahami dan dapat langsung dipraktikan langsung oleh para peserta. “Pelatihan semcam ini mudah dimengerti oleh kami yang masih awam dalam bermedia,” imbuh Santo (18) salah seorang peserta.
Pendapat lain diutarakan oleh Suwarsih dari Himpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (HWDI) cabang Kulon Progo, ia berharap pelatihan semacam ini dapat direplikasi di komunitasnya. “Iya pengen mengadakan semacam ini di komunitas, supaya semakin banyak orang yang bisa juga kan,” tutur Suwarsih saat ditanyai rencana apa yang akan dilakukannya setelah mengikuti pelatihan ini.
Leave a Reply